Foto Bersama Dengan Keluarga Besar Mado Gea
Ujung Tanjung || detakkeadilan.com Minggu,23 Juni 2024, suasana di rumah Ama Rafi Gea di pematang Padang Kepenghuluan Ujung Tanjung Kabupaten Rokan Hilir, begitu hangat dan penuh semangat. Di sana, kumpulan orang-orang yang memiliki ikatan kekerabatan dengan marga Gea berkumpul untuk menghadiri pertemuan rutin STM Mado Gea. Acara ini bukan hanya sekadar pertemuan biasa, tetapi juga merupakan momen untuk memperkuat persaudaraan dan kekompakan di antara Gea Ono alawe Ono mbene mauwu
STM Mado Gea sendiri memiliki sejarah yang kaya. Kelompok ini pertama kali terbentuk di Kota Dumai pada tahun 2017 dengan tujuan utama untuk mempertahankan dan memperluas jaringan antar anggota marga Gea yang tersebar di berbagai tempat, khususnya di Kabupaten Rokan Hilir. Dibawah kepemimpinan Saudara Ama Boni Gea, kelompok ini telah tumbuh dan berkembang dengan pesat dari awal yang sederhana hingga kini mencakup lebih dari 30 keluarga.
Pertemuan hari ini dipimpin oleh Ama Boni Gea sendiri, seorang tokoh yang dihormati dan diakui dalam kalangan marga Gea. Dalam sambutannya, beliau mengingatkan pentingnya memelihara nilai-nilai kebersamaan dan persatuan di antara anggota marga. “Kita semua adalah bagian dari satu keluarga besar marga Gea. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan kita, menghormati perbedaan namun tetap bersatu dalam menjaga warisan dan hubungan emosional yang telah terjalin selama bertahun-tahun.”
Acara dilanjutkan dengan berbagai kegiatan yang dirancang untuk mempererat ikatan di antara peserta. Mulai dari sesi diskusi mengenai sejarah marga Gea, hingga pertukaran cerita dan pengalaman pribadi yang memperkaya pemahaman akan warisan budaya dan nilai-nilai keluarga.memperdalam rasa kebersamaan di antara generasi yang hadir.
Salah satu momen paling berkesan dari pertemuan ini adalah ketika beberapa anggota marga Gea yang baru bergabung dengan STM Mado Gea berbagi cerita tentang bagaimana mereka merasa disambut dan diterima dengan hangat oleh kelompok ini. “Kami merasa sangat bahagia bisa bergabung dalam keluarga besar marga Gea. Ini benar-benar membuat kami merasa lebih dekat dengan akar budaya dan sejarah kami sendiri,” ujar salah satu peserta yang baru saja bergabung.
Tidak hanya sekadar bertemu, pertemuan ini juga menjadi ajang untuk merencanakan kegiatan-kegiatan masa depan yang lebih besar. Salah satunya adalah upaya untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan sosial dan kebudayaan di komunitas mereka. “Kami berkomitmen untuk tidak hanya menjadi keluarga yang solid, tetapi juga berperan aktif dalam memajukan masyarakat lokal,” tambah Ama Boni Gea dalam sambutannya.
Pertemuan hari ini bukanlah akhir dari perjalanan STM Mado Gea, tetapi justru awal dari semangat baru untuk terus tumbuh dan berkembang. Setiap anggota merasa terdorong untuk memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi kelompok dan masyarakat sekitar. Dengan semangat yang menyala-nyala, mereka meninggalkan rumah Ama Rafi Gea dengan rasa optimisme dan kehangatan dalam hati, siap untuk menjalani tantangan dan kesempatan baru yang akan datang.
Dalam kesimpulannya, pertemuan ini tidak hanya mencerminkan kekompakan dan kebersamaan antar anggota marga Gea, tetapi juga merupakan bukti nyata akan pentingnya menjaga hubungan emosional dan budaya dalam keluarga besar. Dengan tradisi seperti ini, STM Mado Gea terus menjadi contoh bagaimana sebuah komunitas dapat menguatkan ikatan kekerabatan dan mewariskan nilai-nilai yang berharga dari generasi ke generasi.
Penulis: Arosekhi Zebua