TAPTENG, DK – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Muara Nibung baru-baru ini menjadi sorotan karena tudingan adanya praktik mafia BBM bersubsidi di wilayah kerjanya, (26/9/2024).
Berita ini muncul dari suatu media online yang menyebutkan bahwa kendaraan-kendaraan tertentu sering keluar masuk SPBU tersebut, yang diduga melakukan praktik jual beli BBM jenis solar bersubsidi. Informasi ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat dan media.
Informasi yang memicu tudingan tersebut menyebutkan bahwa mobil-mobil tersebut menghabiskan BBM bersubsidi untuk dijual kembali dengan harga industri kepada seorang penampung di lokasi Pandan dan Sibolga. Namun, artikel yang memuat informasi ini tidak menyebutkan siapa pembeli atau penampung yang dimaksud, sehingga keakuratan berita tersebut dipertanyakan. Hal ini menciptakan keraguan dalam masyarakat tentang kebenaran tudingan tersebut.
Pantauan awak media ini di lokasi, tidak terlihat Mobil yang sama melakukan pengisian secara berulang – ulang sebagaimana pemberitaan di salah satu media online yang beredar di masyarakat.
Sementara itu pihak SPBU Muara Nibung kepada media ini memberikan klarifikasi dan membantah tudingan mafia BBM bersubsidi yang menyelimuti mereka. Dalam pernyataan resmi, mereka menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar dan menegaskan komitmen mereka untuk menjalankan kegiatan operasional yang transparan.
“Kami dari pihak SPBU menanggapi dengan tegas bahwa SPBU Muara Nibung tidak terlibat dalam praktik ilegal,” ungkap Putra, salah satu perwakilan SPBU.
Putra menambahkan bahwa penyaluran BBM bersubsidi kepada masyarakat dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA).
Penyaluran ini sangat ketat pengawasannya dan menggunakan sistem barcode untuk memastikan bahwa volume yang ditentukan terpenuhi sesuai dengan ketentuan.
“Kami pun menyalurkan BBM tersebut ke masyarakat sesuai dengan SOP dari Pertamina, sehingga tidak ada ruang untuk penyelewengan,” kata Putra.
Warga setempat juga memberikan tanggapan mengenai tudingan yang beredar. Salah satu warga, yang hanya menyebutkan inisial AP, mengaku tidak mengetahui adanya mafia minyak bersubsidi di SPBU tersebut.
“Saya warga di sini tidak mengetahui adanya pemain minyak solar bersubsidi dan apalagi sampai bergentayangan,” ujarnya dengan nada menggelitik, menunjukkan rasa skeptis terhadap berita tersebut.
Menurutnya Tudingan ini tentu saja dapat berpotensi merusak reputasi SPBU Muara Nibung, yang telah berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Meskipun pihak SPBU telah melakukan klarifikasi, efek dari berita negatif ini bisa mempengaruhi kepercayaan konsumen.
“Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memverifikasi informasi sebelum percaya pada berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya” Tandasnya. (**).