Gawaatt.!! TBS Diduga Menjadi Ajang Bisnis Oknum Karyawan kebun Terantam

Tapung hulu, DK II. Diduga beberapa oknum karyawan PTPN IV Regional III Distrik Barat kebun terantam, kuat dugaan personil afdeling melakukan penggelapan atau menjual tandan buah kelapa sawit (TBS) di beberapa RAM untuk mendapatkan keuntungan pribadi tanpa ada hambatan dari pihak manapun.

Kasikan, 13/2/25.

Menurut informasi Tandan buah sawit (TBS ) yang dipanen dari ancak kosong menjadi ajang bisnis untuk meraup keuntungan pribadi beberapa oknum personil kebun terantam afdeling delapan dan sudah berlangsung cukup lama melakukan hal yang tidak terpuji ini.

Kepada awak media mengatakan, “kalau mau bang masuk kedalam mengintai orang itu, usahakan jangan ketahuan siapapun orang bang, seperti orang nangon sapi, atau orang yang pura-pura mancing ikan atau siapapun lah, kita kan gak tau kalo itu tukang ngepam orang itu atau mata-mata didalam itu, ungkapnya 29/12/2024 10.29 wib.

Ditambahnya lagi mengatakan, “Gak bisa kubantu bang, karna hari, dan jam keluar tidak tertentu, dan tidak setiap hari, sejauh ini aku pernah curigai, diduga TBS tersebut 2-3 kali dalam seminggu produksi milik perusahaan PTPN IV kebun terantam di panen lalu di jual keluar di RAM oleh para oknum personil karyawan di afdeling itu, ungkap warga yang tidak bersedia dicantumkan indentitas nya.

Dalam hal ini, pemanen liar ancak kosong diareal kebun afdeling delapan terantam dapat luput dari kepengawasan Asisten setempat.

Anehnya, asisten afdeling dinilai tidak profesional, dan tidak teliti adanya selama ini yang mencurigakan daripada beberapa oknum karyawan yang menyimpang dari prosedur. Tandan buah sawit yang dipanen tidakkah asisten ketahui atau pura pura tutup mata?

Informasi ada beberapa blok atau areal yang menjadi target para oknum nakal didalam itu diantaranya ada disebut di Blok L5, I15, N5, E15, G21 dan diareal lainnya.

Kuat dugaan otak pelaku utama menjalankan aksi kejahatan tersebut yakni, inisial PT, HP, SG,BM, dan B.

Diduga HP berperan mengatur arah ancak kosong yang akan dipanen SG dan BM diblok yang di tunjuk berperan sebagai memanen tandan buah sawit di ancak kosong yang diarahkan HP. Sedangkan peran B adalah menggendong tandan buah sawit menggunakan satu unit mobil coltdisel

Dikutip informasi dari warga yang enggang mau disebutkan indentitasnya itu, kepada tim awak media mengatakan, dua kemungkinan mereka bisa lolos dari pos jaga terantam itu, diduga memanipulasi surat jalan jenis PB25 Milik Kness, memperdaya para penjaga pos, atau bisa lewat karena mereka ada Kong kali Kong.

“kurasa pake PB Kness itu bisa lewat bang, klo gak mereka bermain berarti. maaf ini hanya curiga aja ya bang” imbuhnya

Tambahnya lagi mengatakan, “Buahnya jual keluar paling sedikit 2 ton, paling banyak peres ombeng bak belakang 3-4 ton, klo orang itu bermain, keluarnya antara Pos B, Pos 2, kalau tidak, diPos 5, tapi klo tidak salah yang sering mobil itu lewat keluar, antara Pos B dan Pos 2 terantam, menjelaskan 20/01/2025 15.27 wib

Mendengar itu, tim awak media mencoba mengintai kebenaran informasi tersebut, dari sekian hari tim awak media mengintai sambil menggali informasi warga lebih dalam

Alhasil tim awak media temukan mobil Coltdisel bak hitam ditempat salahsatu lokasi pembelian TBS milik masyarakat, diketahui dari informasi sebelumnya, mobil yang tidak bernomor plat itu, diduga milik B, tidak lain adalah kawanan para oknum mafia tandan buah sawit diareal afdeling delapan tersebut. 29/01/2025 16.34 wib

Dari sekian banyak bentuk informasi yang dikutip tim awak media dilapangan diantaranya menemukan kertas faktur pembayaran hasil penjualan Tandan Buah Sawit di duga milik kebun terantam.

Angka nilainya memang cukup fantastis, diantaranya diketahui sebesar Rp 9.604.000, Rp 4.000.000. Rp 4.254.000. Rp 5.052.000.dan Rp 1.000.000 rupiah dari faktur bon dan resi itu, didalamnya tertulis nominal angka hasil penjualan TBS yang diduga milik kebun terantam Badan Usaha Milik Negara itu,

Demi kepastian kebenaran dari informasi yang diperoleh tim awak media dari beberapa sumber dilapangan terkait hal ini, Tim awak media konfirmasi ke salahsatu oknum diduga pelaku penggelapan tandan buah sawit milik perusahaan BUMN tersebut yang juga sebagai personil afdeling mengakui perbuatan atau persengkokolan di afdeling tersebut.

Membenarkan dan mengakui adanya perbuatan yang sudah melanggar SOP perusahaan
Dirinya membeberkan uang hasil penjualan Tandan Buah Sawit tersebut bukan hanya dirinya saja yang menerima melainkan oknum personil karyawan lainnya, Diketahui dari faktur dan resi transfer tersebut berasal dari beberapa sumber tempat ram pembelian TBS milik masyarakat diduga uang tersebut untuk di bagi bersama.
Kepada tim awak media dirinya menambahkan, “Kalau ini diangkat bang, jelas saya terlibat, dan saya pun tidak diam begitu saja, terpaksa juga saya bawa mereka” tutupnya.sabtu 01/02/2025 10.11 wib.

Kemudian awak media menghubungi mandor satu afdeling delapan untuk konfirmasi melalui WhatsApp mengenai hal tersebut namun tidak ada respon dan terkesan cuek bahkan nomor yang konfirmasi di blokir

Lalu kemudian awak media juga konfirmasi ke asisten afdeling delapan melalui WhatsApp milik nya” Biar satu pintu terkait apapun keterangan tentang keamanan dll di lingkungan tempat saya, biar management yang panggil saya. Jika bidang keamanan ada papam, dari situ dulu. Kemudian di lanjutkan balasan mengatakan” jadwal kan aja sore, tapi terlebih dahulu saya harus tau dasar hukum sdr untuk interogasi saya, tutupnya. Dalam hal ini pihak awak media hanya mau konfirmasi bukan interogasi asisten tersebut, kuat dugaan hanya untuk menutupi dan mencari alasan.

Terkait dengan hal ini diminta Kepada Direktur Utama PalmCo PTPN ( Bapak Jatmiko Krisna Santosa),Region Head PTPN IV Regional III Riau (Bapak Amad Gusmar Harahap), Humas PalmCo PTPN IV Regional III( Bapak Andry)
agar sekiranya menanggapi hal ini dan memberikan perhatian serius dan menindak tegas para oknum personil yang terkait, demi menyelamatkan perusahaan dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

Tim/ wr.

Array
Related posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup