RIAU, SIAK || DK – 14 Desember 2024 Tumang, jum’at Desember 2024 yang lalu ,yang mana telah di temukan sikap dari Arogannya perilaku sebagai kepala desa kampung Tumang, kecamatan Siak, kabupaten siak, propinsi Riau, diduga melakukan intimidasi terhadap salah satu RT 01 Setempat , ya itu Siregar.
Menurut informasi masyarakat kampung setempat yang enggan disebut namanya mengatakan bahwasannya kejadian tersebut ketika RT 01 Siregar, ingin menghadiri terkait penyelesaian musyawarah program bantuan sumber daya ketahanan pangan pokok tanaman hidup, ungkapnya
Disaat RT 01 Siregar, menghampiri kantor desa kampung Tumang secara tiba-tiba kepala desa kampung Tumang diduga melayangkan baku hantam tangan tiga kali ke arah RT 01 , untung RT 01 mengelak dan dilerai oleh warga sekitarnya.
berawal dari kejadian tersebut, pak RT 01, mendatangi kantor kampung Tumang bertujuan untuk melakukan mediasi dan diskusi, tetapi tak diduga-duga kepala desa kampung Tumang tersebut langsung hendak memukul RT 01, dan mengejar sampai ke halaman kantor, Hingga Warga pun melihat kejadian tersebut panik.
Serta disaksikan oleh perangkat desa kampung setempat dan masyarakat setempat kejadian tersebut, tepat lebih pukul 09.00 wib pagi dini hari Jumat 13/12/2024 yang lalu.
Tindakan sebagai kepala desa kampung Tumang tersebut sangat lah tak terpuji dari pandangan mata publik warga setempat dan perbuatan tak bisa dicontoh baik dikalangan pemerintahan atau pun ditengah-tengah masyarakat umum.
Hingga membuat RT 01 Siregar, mengatakan dirinya telah di permalukan oleh kades
Yang mana perbuatan kades kampung bernama Abdul Mina Putra arogan terhadap bawahannya, RT angkat bicara apakah tidak bisa menyelesaikan segala permasalahan dengan baik apa mesti kita saling memalukan didepan masyarakat umum ungkapnya.
“Disaat tim awak media menemui RT 01 Siregar, dan mewawancarai dirinya, yang mana sesuai keterangan yang dikutip tim awak media di lapangan,dan meresapi kronologis kejadian dari pak RT 01, yang menjelas kan ke awak media.
Begini pak, kronologisnya pak disini kan ada kelompok tani Palawija ketua nya atas nama Hasan NUL Harifin dan anggota kelompok tani mengadu ke saya yang mana ketua kelompok dan anggota kelompok tani tersebut keluhkan tentang anggaran dana tidak sesuai penyalurannya ujarnya.
Terus saya menerima keluhan kelompok tersebut, terus yang mana keluhan mereka, tentu saya mempertanyakan hal itu kepada BPD desa, BPD desa pun terkejut perihal yang dikeluhkan kelompok tani itu,”Ucap RT
Sambung RT begitu keluhan kelompok itu, apalagi saya RT tentu saya terima apa keluhan kelompok itu tersebut, tak lama terjadi lah jadwal mediasi.
Dengan singkat saya datang kekantor kampung dan saya bawa istri saya, Terus begitu saya masuk ke kantor kepala kampung, kepala kampung mencoba melayangkan pukul sama saya tiga kali sampai saya dikejar ke halaman kantor itu.
Begitu saya mau dipukul tetap saya mengelak dan menghindari pukulan nya, kalau saya tidak mengelak mungkin saya sudah kena pak, untung banyak melerai kami pak ungkap pak RT .
Saya minta kepada dinas pertanian kabupaten Siak, dan dinas pertanian provinsi Riau agar ditelusuri hal terkait dana anggaran yang tidak sesuai kepada penerima kelompok tani palawija .
Didalam kejadian itu dengan keselamatan saya, saya tidak merasa nyaman, mungkin saya menghindar dulu dari kejadian ini demi keselamatan saya pak,” kata RT
“Sambung RT” padahal tujuan saya demi masyarakat kelompok tani pak, saya tidak terima yang mana anggaran dana kelompok tani tidak sesuai yang diterima, tentu saya selaku RT 01 mempertanyakan hal itu, mungkin kepala kampung tidak terima kepada saya,” jelas RT
“Selain itu tim awak media pun langsung ke tempat lahan kelompok tani itu dan menemui ketua kelompok beserta anggota kelompok tani ada empat orang saat ditemui di lokasi.
Ketua kelompok Hasan NUL Harifin kami ada terbagi dua kelompok yaitu satu kelompok tani semangka, satu kelompok tani cabe, jadi berjumlah lima kelompok semua pak, kalau ketua kelompok keseluruhan sayalah pak.
Terus dana anggaran untuk tanaman palawija tidak sesuai yang kami terima, Kalau kami hitung totaera
Lagi HASAN NUL HARIFIN disalurkan kepada kami mulai pupuk, obat-obatan, bibit , itu pun satu lempok itu ada empat orang anggota dan untuk dua jenis tanaman pak, jadi gimana kami menggunakan pupuk untuk tanaman kami baik obat-obatan pak, padahal anggaran untuk kelompok tani sangat besar.
Tapi tidak sesuai yang kami terima dari pemerintah kampung Tumang pak,” Sambung HASAN NUL HARIFIN.HASAN NUL HARIFIN” kami juga sangat berterimakasih atas ketegasan RT 01 pak SIREGAR bisa membantu kami membuka dana untuk kelompok kami ini paka
Tim awak media mencoba konfirmasi kepala kampung ABDUL MINAN PUTRA lewat seluler nomor tidak aktif, bukan sampai disitu saja, tim awak media mendatangi kantor kepala kampung. Namun kepala kampung tidak berada di kantor padahal masih jam kerja.
Perangkat kepala kampung itu pun sudah menghubungi Abdul Minan Putra tidak aktif juga, Kadus mencoba menghubungi atau mencari kepala kampung Abdul Minan PUTRA tak kunjung ketemu sampai tim awak media meninggalkan kantor tersebut.
Dengan ini kami meminta penegasan kepada bapak kapolres Siak baik tim audit baik bapak presiden Republik Indonesia baik jajarannya untuk bertindak.
Liputan: Mardianto
Sumber : Indrasyarial. S