Nias Selatan DK – SMA Negeri 1 Telukdalam menggelar kegiatan refleksi program pengembangan kompetensi guru yang menjadi bagian dari Forum Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah dalam rangka penilaian kinerja tahun 2025, yang terlaksana di ruang XI IPA- Baluse SMA Negeri 1 Teluk Dalam, Kamis (16/10/2025).
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIV yang diwakili oleh Pengawas Bidang Manajerial, Bualasokhi Laia, S.Th serta diikuti oleh seluruh guru dan tenaga administrasi sekolah.
Dalam sambutannya, Kepala SMA Negeri 1 Teluk Dalam, Nursari Rindu Simanullang, S.Pd.,MM menekankan pentingnya pengembangan kompetensi guru sebagai fondasi utama peningkatan kualitas pembelajaran. Ia menegaskan bahwa guru perlu adaptif terhadap perubahan zaman dan perkembangan kemampuan dasar peserta didik.
“Sebagai kepala sekolah, saya mendorong seluruh guru untuk terus mengembangkan diri melalui pelatihan, refleksi, dan kolaborasi profesional demi mendukung terciptanya pembelajaran yang unggul dan berdaya saing. Guru harus sigap menanggapi perubahan, salah satunya melalui penguatan modul ajar,” ujar beliau.
Kegiatan refleksi ini juga didasarkan pada Rapor Pendidikan Tahun 2025 yang menunjukkan kondisi sekolah masih dalam kategori baik, namun perlu ditingkatkan dalam hal suasana kelas dan dukungan pendidik.
Dalam pemaparannya, Kepala Sekolah menjelaskan 3 tata cara pelaksanaan program pengembangan kompetensi guru, yaitu pelatihan, mentoring, dan evaluasi. Beberapa program yang telah dijalankan antara lain:
1. Workshop Kurikulum Merdeka (penyusunan modul ajar, asesmen diagnostik, pembelajaran berdiferensiasi);
2. Pelatihan Penggunaan TIK dalam Pembelajaran (platform digital, media interaktif, Google Workspace);
3. Lesson Study dan KKG Sekolah (perencanaan, pelaksanaan, refleksi kolaboratif);
4. Coaching dan Mentoring (pembimbingan guru oleh guru senior dan pengawas).
Adapun hasil yang telah dicapai meliputi meningkatnya pemahaman terhadap Kurikulum Merdeka, peningkatan kemampuan guru dalam merancang modul ajar, optimalisasi penerapan teknologi pembelajaran, serta kolaborasi antarguru yang lebih produktif. Pembelajaran di kelas kini lebih partisipatif dan berpusat pada murid, dengan sistem penilaian yang lebih menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan peserta didik.
Perubahan perilaku guru juga tampak signifikan, terutama dalam inovasi pembelajaran, pendekatan berpusat pada murid, dan refleksi berkala terhadap praktik mengajar. Rencana tindak lanjut mencakup supervisi akademik terencana, penguatan komunitas belajar guru, pelatihan lanjutan berbasis kebutuhan, apresiasi kinerja, monitoring-evaluasi berkala, serta refleksi bulanan.
Di akhir pemaparan, Nursari Rindu Simanullang, S.Pd.,MM menutup sesinya dengan pantun:
“Di Lapangan Orurusa jual kelapa,
diminum ramai-ramai amat seru.
Demikian presentasi singkat saya,
terima kasih atas atensi Bapak/Ibu”.
Melalui arahan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIV yang diwakili oleh Pengawas Bidang Manajerial, Bualasokhi Laia, S.Th mengapresiasi kegiatan tersebut. “Saya mengapresiasi kegiatan ini. Luar biasa respon kepala SMA Negeri 1 Telukdalam yang begitu cepat dan solutif. Paparan program didasarkan pada rapor pendidikan yang nyata dan sangat relevan. Apa yang disampaikan oleh narasumber benar-benar mendarat sesui dengan apa yang menjadi harapan. Kita apresiasi kinerja Kepala SMA Negeri 1 Telukdalam,” ungkapnya.
Beliau juga menegaskan pentingnya guru untuk terus meningkatkan 4 kompetensi utama antara lain kepribadian, pedagogik, sosial, dan profesional serta menjadi pribadi yang aktif, solutif, dan mampu menghadirkan pembelajaran berkualitas di kelas.
Lebih lanjut, Bualasokhi Laia, S.Th mendorong guru untuk kreatif dan berinovasi, termasuk dalam bidang Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKI) sebagai keterampilan masa depan.
Pantauan awak media, kegiatan tersebut terlaksana dengan baik dan kondusif hingga diakhiri dengan foto bersama.
Afrianus Wau



