KAMPAR, detakkeadilan.com. mendapat informasi dari masyarakat mengenai pupuk yang sering di bontot oleh tenaga pekerja pemupuk di kebun terantam di afdeling delapan, agen pamtup melakukan investigasi akan kebenaran informasi tersebut, pada hari selasa 21 mei 2024 di pos keamanan mengeledah mobil angkutan pekerja dan mendapati pupuk yang di bawa para pekerja kurang lebih 300 kg.
Melihat hal itu, anggota agen pamtup bertanya kepada vendor yang menangani tenaga pekerja mengenai pupuk yang dibawa oleh anggota nya, mengatakan barang ini sudah di ketahui oleh mandor pupuk di lapangan, mandor nya pak Sianipar, ungkap nya. Selasa, 28/5/24
Sementara itu, untuk mencari informasi akan kebenaran yang di sampaikan oleh vendor tersebut, pada jumat 24/5/2024 awak media mencoba menghubungi oknum mandor pupuk di afdeling delapan terantam melalui pesan WhatsApp pribadi
Mengatakan “Maaf pak saya tak pernah mengijinkan pendor membawa barang perusahaan berupa barang apapun itu terimakasih”. ungkap, mandor pupuk afdeling.
Berdasarkan keterangan yang didapat jurnalis di lapangan sangat bertolak belakang dengan apa yang di ungkap kan vendor maupun mandor, ada apa dengan skenario yang sedang dimainkan oleh pihak pengawasan dan juga pihak penyedia jasa tenaga kerja?
Siapakah yang bertanggung jawab ketika pupuk milik kebun terantam dengan bebasnya para tenaga kerja membawa atau membontot pupuk untuk dibawa kemudian di jual ?
Kepada Direksi PTPN IV palmco Regional tiga agar memberikan perhatian khusus untuk kebun terantam sebab pupuk di salah gunakan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan pribadi dan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan milik negara BUMN.
Editor: TR Waruwu
