Tapsel || detakkeadilan.com Dalam pemilu tanggal 14 Februari 2024,di duga besar Ketua Panwas Desa Huta Pardomuan Fernanda Manik sudah cacat dalam tugasnya sebagai panwas.dalam pemilu sepanjang sejarah di Desa Huta Pardomuan di duga bisa mencoblos yg meninggal yg masuk Daftar Pemilu Tetap (dpt),yang sudah di perantauan dan juga yang belum cukup umur mencoblos di pemilu Februari 2024 kemarin.
Sehingga di Pemilu Februari tahun 2024 kemarin terjadi Pemilihan Ulang 2 TPS di Desa Huta Pardomuan Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan yang di tuntut oleh Ketua Partai PSI Kabupaten Tapanuli Selatan ,pada hal pemantauan kami awak media di duga besar TPS 1,2,3 dan 5 desa Huta Parfomuan juga sangat di curigai dan di pertanyakan karena di
duga melanggar UU Keterbukaan Informasi Publi (KIP) tahun 2008 sesuai tuntutan Partai PSI tentang daftar hadir peserta pemilu pada bulan Februari tahun 2024 yang lalu.
Juga ada beberapa warga desa Huta Pardomuan yang punya Kartu Keluarga,Kartu Tanda Penduduk dan sudah berdomisili 6 bulan ke atas tinggal di desa Huta Pardomuan tidak masuk dalam Daftar Pemilub Tetap,pada Panwas harus memantau Kinerja Pantarlih dan PPS dalam mendata masyarakat masuk dalam daftar Pemilu Sementara (dps) sampai ke daftar Pemilu Tetap (dpt).
Sekarang Ikut juga mantan ketua PKD Desa Huta Pardomuan Fernanda Manik melamar PKD bersama Istrinya di pemilu Pilkada Serentak November 2024 mendatang,di duga ada udang di balik batu.juga Ketua PKD Huta Pardomuan pernah terjerat hukum dan tersangka di buat oleh Polres Tapanuli Selatan tentang Penganiayaan terhadap marga Silaban daerah Natal Kabupaten Mandailing Natal.
Kami awak media meminta kepada Bawaslu Kecamatan Sayur Matinggi dan Bawaslu Kabupaten Tapanuli Selatan membuat catatan kuning atau merah buat PKD yang pernah cacat dalam tugasnya di desa Huta Pardomuan sebelum LSM LPPAS-.RI (Lembaga Pemantau Pembangunan dan Asset Republik Indonesia) melakukan aksi demo nantinya.(sys)
