INDRAGIRI HULU, DK – Dalam semangat memperingati Hari Kartini, semangat kolaborasi dan pemberdayaan perempuan tercermin nyata di Desa Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu. Tim Social Sustainability dari Unilever yang terdiri dari Yih-Ling Pan (Global Head of Procurement Social Sustainability), Sandra Fontano (Senior Global Sustainability Manager for Social Equity), dan Lucinda Jones (Social Sustainability Manager) melakukan kunjungan ke komunitas dampingan Widya Erti Indonesia dan Karya Serumpun. (21/4/2025).
Kegiatan bertajuk “Collaboration in Action: Strengthening Communities for a Sustainable Future” ini menyoroti pentingnya kolaborasi, pendampingan berkelanjutan, serta pemberdayaan masyarakat lokal—khususnya petani sawit swadaya dan Kelompok Wanita Tani (KWT)—dalam mendorong kesetaraan gender dan pembangunan berkelanjutan.
Lebih dari 50 anggota petani sawit swadaya dan KWT dari Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir turut hadir. Acara dimulai dengan penyambutan di kantor Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun, dilanjutkan diskusi terbuka bersama para anggota KWT. Dalam diskusi tersebut, para perempuan berbagi cerita tentang produk-produk lokal seperti camilan, kerajinan lidi sawit, gula merah dari pohon sawit tua, hingga pupuk hayati yang telah teruji secara laboratorium.
Dalam sesi kunjungan lapangan, tim Unilever berdialog langsung dengan KWT Bina Karya Mandiri, yang aktif memproduksi dodol labu madu, minuman herbal, kerajinan, dan produk olahan lainnya. Bu Rinda, ketua kelompok, menyampaikan bahwa sebelum terbentuknya KWT, banyak ibu rumah tangga kesulitan secara ekonomi dan tidak memiliki akses pendapatan tambahan. Namun kini, berkat pelatihan dan dukungan, para perempuan menjadi lebih kreatif dan inovatif.
“Produk yang kami hasilkan kini membantu menopang ekonomi rumah tangga. Harapan kami, ke depan produk-produk ini bisa menembus pasar internasional,” ujar Bu Rinda.
Meski menghadapi tantangan seperti keterbatasan alat dan akses pasar, semangat para perempuan desa tetap menyala. Mereka bertekad memperluas kelompok, menciptakan lapangan kerja baru, dan menjadikan desa sebagai pusat kegiatan ekonomi perempuan.
Kunjungan juga menyertakan eksplorasi gerai oleh-oleh milik Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun, yang menjadi etalase produk dari berbagai KWT sebagai bagian dari strategi pengembangan pasar.
Sebagai penutup, tim menyaksikan langsung proses produksi gula sawit dari pohon sawit tua yang sudah tidak produktif. Inisiatif ini menjadi bukti bahwa keberlanjutan tak hanya soal lingkungan, tetapi juga kreativitas, nilai tambah, dan kemandirian.
Melalui kunjungan ini, Unilever bersama para pemangku kepentingan mendapat gambaran langsung mengenai dampak nyata dari upaya kolaboratif dalam memperkuat ekonomi lokal dan peran perempuan. Harapannya, sinergi ini dapat terus dilanjutkan untuk membangun masa depan yang berkelanjutan. (Red)