Rokan hulu, DK II. kepala sekolah SMK Negeri 1 Tandun berinisial A.T Diduga mencoba menyuap wartawan dengan meminta nomor rekening salah satu wartawan agar pemberitaan mengenai kutipan kegiatan perpisahan sekolah tidak dipublikasikan. Senin, 26/5/25.
Kepala sekolah SMK Negeri 1 Tandun menghubungi salah satu wartawan melalui WhatsApp agar masalah kutipan dari siswa tidak dipublikasikan dan meminta agar nomor rekening dan menawarkan uang sejumlah Rp 1.000.000 rupiah. Namun wartawan menolak uang yang ditawarkan oleh kepsek.
“Pak, kirimkan aja lah nomor rekening nya, biar saya transfer satu juta ya, gak masalahnya itu”, ungkapnya melalui percakapan.
Kemudian wartawan menolak dengan tegas uang yang ditawarkan, sebab wartawan membutuhkan klarifikasi dari pihak sekolah, sebab orang tua murid di SMK Negeri 1 Tandun merasa terbebani dengan kutipan untuk kegiatan perpisahan yang di adakan di sekolah.
Sebelum berita mengenai pungutan untuk kegiatan perpisahan, dibebankan kepada siswa sebesar Rp 1.000.000/siswa, pihak wartawan sudah memberikan kesempatan bagi kepsek untuk memberikan klarifikasi. Namun upaya konfirmasi yang dilakukan tidak mendapat respons.
Publik meminta kepada pemerintah provinsi Riau dalam hal ini bapak Gubernur Riau Abdul Wahid dan Dinas pendidikan provinsi Riau agar menindaklanjuti dan mengevaluasi kinerja kepala sekolah SMK negeri 1 Tandun.
Kemudian awak media mencoba konfirmasi melalui WhatsApp, namun Bungkam hingga berita ini ditayangkan ke publik.
