TAPUT || Detakkeadilan.Com – Perwakilan Kepala Sekolah SMA N 2 Siborong-borong, Lince Sirait, melalui Juli Dameati Siagian, menyampaikan keberatan mereka terhadap wartawan yang berusaha mengonfirmasi pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada tanggal 23 April 2024.
Dalam pernyataannya, Juli Dameati Siagian menegaskan bahwa pihak media tidak memiliki hak untuk meminta konfirmasi tentang penggunaan dana BOS oleh sekolah tersebut.
Situasi tersebut menimbulkan spekulasi mengenai potensi pelanggaran Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Juli Dameati Siagian juga mengungkapkan kekhawatiran mengenai dampak kegiatan pers terhadap operasional sekolah, dan menyatakan bahwa keterlibatan wartawan telah menghambat kinerja kepala sekolah.
” Kepala Sekolah itu Ketakutan dan penuh Kekuatiran kalau datang seperti ini Insan Pers atau wartawan sudah mengganggu kinerja kepala sekolah” terangnya
Lebih lanjut, Juli Dameati Siagian, yang bertindak sebagai bendahara sekolah, merasa bahwa pertanyaan tentang anggaran hanya seharusnya ditujukan setelah konfirmasi dari Alfred H. Silalahi, kepala cabang dinas terkait.
“Kalau wartawan itu tidak berhak menanyakan terkait penggunaan Anggaran karena pesan dari Kepala Cabang Dinas Alfred H. Silalahi kalau ada seseorang yang bertanya terkait anggaran tolong dulu di konfirmasi kan kesaya” kata Juli
Beliau kemudian memberikan izin kepada wartawan untuk menerbitkan pernyataanya, dengan permintaan agar dicantumkan dalam pemberitaan.
“Silahkan di terbitkan beritanya kalau bisa tulis nama saya Juli Dameati Siagian” tutupnya
Di sisi lain, wartawan yang hadir menjelaskan bahwa tujuan mereka adalah untuk menjalankan hak dan kewajiban pers sesuai dengan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.
KF. Pakpahan, selaku perwakilan media, menyayangkan sikap sekolah yang tampaknya tidak transparan terkait pengelolaan dana BOS, yang memberikan kesan adanya ketidakbersediaan sekolah untuk bekerja sama dengan media. (Rm)
